
Chelsea berhasil menahan Arsenal dengan skor imbang 1-1 di Stamford Bridge, dan hasil ini justru tampaknya lebih menguntungkan The Blues ketimbang Arsenal. Pelatih Mikel Arteta terlihat lebih kesal setelah pertandingan, terutama karena Arsenal kehilangan peluang emas di menit-menit akhir yang seharusnya diselesaikan Kai Havertz, tapi akhirnya diambil oleh Leandro Trossard. Bagi Arsenal, tiga poin dari laga ini sangat penting untuk menjaga momentum mereka.
Arteta mengungkapkan kekecewaannya setelah pertandingan dengan mengatakan bahwa timnya perlu “menunjukkan ketegasan” dan meningkatkan performa saat menghadapi situasi sulit. Hal ini mungkin agak berlebihan, apalagi jika mengingat jeda internasional yang akan datang. Beberapa pemain kunci Arsenal juga belum dalam kondisi terbaiknya; Declan Rice bermain dengan cedera di jari kakinya, Bukayo Saka tampak belum sepenuhnya fit, dan Havertz masih harus bermain dengan kepala diperban.
Bagi Arsenal, pertandingan ini lebih merupakan “jangan sampai kalah” daripada “harus menang”. Jika kalah, Arsenal akan mengalami tiga kekalahan berturut-turut di semua kompetisi dan bisa turun ke posisi ketujuh klasemen. Namun, dengan hasil imbang ini, mereka berhasil menjaga posisi ketiga, didukung dengan kembalinya Martin Odegaard dari cedera. Hal ini tentu membawa narasi yang berbeda memasuki jeda internasional.
Di sisi Chelsea, mereka juga duduk di posisi ketiga sementara, meskipun persaingan di papan tengah sangat ketat. Hasil imbang ini memberikan bukti bahwa mereka sudah tampil lebih solid dan kolektif dibandingkan musim lalu. Saat pemain seperti Nico Jackson dan Cole Palmer tampil kurang maksimal, Chelsea tetap mampu menahan Arsenal yang lebih matang dalam pengembangan timnya.
Chelsea kini memiliki empat poin lebih banyak dibandingkan posisi mereka pada tahap yang sama musim lalu, menunjukkan perkembangan yang positif. Hasil ini akan menjadi motivasi tambahan bagi skuad asuhan Mauricio Pochettino dalam menghadapi pertandingan-pertandingan ke depan.