
Kapten Tottenham, Son Heung-Min, memberikan pujian atas semangat luar biasa yang ditunjukkan oleh tim Palestina setelah mereka berhasil menahan Korea Selatan dengan skor 1-1 dalam laga kualifikasi putaran ketiga Piala Dunia FIFA 2026 pada Selasa.
Meski Korea Selatan menjadi unggulan kuat dalam pertandingan yang berlangsung di tanah netral, Yordania, Palestina mengejutkan dengan mencetak gol terlebih dahulu di menit ke-12 sebelum Son menyamakan kedudukan tak lama kemudian.
Meski menjadi tim “tamu”, Palestina berhasil mempertahankan skor hingga akhir pertandingan. Hasil imbang ini memberikan harapan besar bagi Palestina untuk melaju ke babak berikutnya dan menjaga mimpi mereka tampil di Piala Dunia tetap hidup.
Palestina Tampil Tangguh Meski Dalam Tekanan
Ini adalah kedua kalinya dalam kampanye kualifikasi ini Palestina berhasil membuat frustrasi lawan yang lebih diunggulkan. Sebelumnya, mereka mencatatkan hasil imbang 0-0 di Seoul pada September.
Tim Palestina terus menunjukkan ketangguhan mereka meski berada di tengah konflik Israel-Hamas yang sedang berlangsung. Faktanya, mereka belum memainkan pertandingan kandang sejati sejak 2019.
Semangat inilah yang mendapatkan pujian langsung dari Son setelah pertandingan.
“Saya ingin memberikan tepuk tangan untuk tim Palestina,” ujar Son dengan besar hati meskipun kecewa dengan hasil laga. “Melihat mereka bekerja keras dalam kondisi yang sulit adalah sesuatu yang bisa kita pelajari. Saya rasa mereka sangat siap dan menjalankan rencana mereka dengan sangat baik.”
Penjaga Gawang Rami Hamadeh: Pahlawan Palestina
Dalam dua pertemuan melawan Korea Selatan, Palestina harus menghadapi total 32 upaya serangan lawan. Namun, penjaga gawang Rami Hamadeh tampil gemilang di kedua pertandingan tersebut.
Hamadeh, yang telah setahun tanpa klub akibat konflik di negaranya, menjadi simbol perjuangan Palestina. Dia adalah satu dari empat pemain dalam skuad yang saat ini tidak memiliki klub.
Bahkan setelah pertandingan sebelumnya melawan Korea Selatan, Hamadeh berbicara tentang tantangan yang mereka hadapi untuk sekadar berpartisipasi dalam kualifikasi ini.
“Kami tidak melakukan kamp pelatihan apa pun. Pemain yang berbasis di luar negeri tidak sering bergabung dengan kami,” jelas Hamadeh. “Saya sudah setahun tanpa klub karena perang – liga di Palestina berhenti. Saya berlatih sendiri, saya berlatih bersama teman-teman. [Namun] saya memiliki tanggung jawab untuk berada di sini.”
Jadwal Selanjutnya: Semangat Palestina Belum Padam
Kualifikasi Asia akan dilanjutkan pada Maret, di mana Korea Selatan akan menghadapi Oman dan Yordania. Sementara itu, Palestina akan melanjutkan perjuangan mereka melawan Yordania dan Irak, dengan semangat pantang menyerah yang telah menjadi ciri khas mereka.