
Direktur olahraga Barcelona, Deco, menyatakan bahwa klub menginginkan penjelasan terkait proses yang menyebabkan gol Robert Lewandowski dianulir dalam kekalahan melawan Real Sociedad. Gol Lewandowski pada menit ke-14 di Stadion Anoeta dibatalkan setelah teknologi VAR offside semi-otomatis (SAOT) menunjukkan ujung kaki Lewandowski sedikit offside. Laga berakhir dengan kemenangan 1-0 untuk Real Sociedad.
Pelatih Barça, Hansi Flick, mengecam keputusan tersebut sebagai “kesalahan besar,” dengan beberapa gambar menunjukkan bahwa kaki bek Real Sociedad, Nayef Aguerd, tampak lebih maju dari Lewandowski ketika Frenkie de Jong memberikan umpan.
Kontroversi VAR dan Teknologi Semi-Otomatis di LaLiga
Deco mengungkapkan kekhawatirannya pada VAR secara keseluruhan dalam wawancara dengan Mundo Deportivo. “Saya merasa VAR belum sepenuhnya memperbaiki masalah yang seharusnya diatasi,” kata Deco. “Beberapa aspek mungkin sudah lebih baik, tapi masih ada keputusan yang kontroversial, seperti yang terjadi di Anoeta.”
Deco mempertanyakan mengapa teknologi offside ini disebut semi-otomatis dan bukan otomatis. Ia ingin memahami sejauh mana keterlibatan manusia dalam keputusan tersebut dan apakah keputusan ini sepenuhnya bisa diandalkan. “Jika sistem semi-otomatis ini tidak berfungsi dengan baik, mungkin kita perlu kembali ke sistem lain. Ini bukan hanya masalah Barça, tapi untuk semua tim,” tambah Deco.
Teknologi SAOT diperkenalkan di LaLiga pada awal musim ini. Teknologi ini menggunakan 12 kamera pelacak yang dipasang di bawah atap stadion untuk melacak bola dan posisi setiap pemain secara detail, menghitung posisi mereka di lapangan 50 kali per detik.
Tanggapan Barcelona atas Gol Lewandowski yang Dianulir
Barcelona meyakini bahwa teknologi ini gagal memberikan keputusan yang tepat ketika menunjukkan bahwa Lewandowski offside. Namun, Komite Wasit Spanyol (CTA) tetap bertahan pada keputusan tersebut dan menegaskan keakuratannya.
Dalam kekalahan dari Real Sociedad, Barcelona juga tidak diperkuat oleh Lamine Yamal, yang absen untuk kedua kalinya di musim ini. Kehadiran Yamal sangat penting bagi Barça, dan perannya semakin krusial bagi tim di bawah arahan Flick. Deco menilai perbandingan Yamal dengan Lionel Messi adalah hal wajar, mengingat keduanya sama-sama mulai bersinar di usia muda.
Ansu Fati Alami Cedera Lagi, Tantangan Baru bagi Bintang Muda Barça
Di sisi lain, Ansu Fati kembali dilanda cedera setelah mengalami masalah pada hamstring saat latihan. Pemain sayap Spanyol ini harus absen selama empat minggu ke depan, menambah daftar panjang cederanya sejak bergabung dengan tim utama pada 2019.
Dengan meningkatnya tekanan untuk memperbaiki performa tim, Barcelona berharap bisa mendapatkan kejelasan atas penerapan teknologi VAR dan offside semi-otomatis, sembari memulihkan para pemain kunci seperti Ansu Fati dan memaksimalkan potensi para pemain muda seperti Yamal.